Selasa, 16 Juni 2015

metode huff and puff



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
      
          Seperti yang kita ketahui produksi migas merupakan salah satu kegiatan dari industri migas khususnya di bidang hulu. Dimana kegiatan ini adalah mengangkat fluida dari reservoar menuju ke permukaan.
          Pada masa-masa awal suatu sumur minyak berproduksi, minyak bumi dapat terangkat kepermukaan karena adanya gaya dorong alamiah dari dalam reservoir, yaitu misalnya di awal produksi, migas di produksi secara alamiah (primary recovery) dengan menggunakan tekanan reservoar yang telah ada atau dengan pompa karena tekanan reservoar hanya mampu mendorong fluida sampai sumur produksi. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu produksi maka tenaga pendorong rekah alami dari dalam reservoir tidak mampu lagi mengangkat fluida reservoir kepermukaan yang disebabkan oleh tekanan reservoir mengalami penurunan dan akibatnya produksi minyak akan menurun. Tekanan reservoir akan berkurang selama proses produksi karena terbatasnya dukungan tekanan dari lapisan air (aquifer). Disaat keadaan inilah tahap produksi migas berpindah ke tahap selanjutnya yaitu secondary recovery apabila tekanan reservoar sudah tidak mampu mendorong minyak ke sumur produksi atau ke permukaan sehingga perlu di berikan tekanan tambahan, salah satunya dengan metode steam flooding dan juga berdasarkan pertimbangan kondisi dan cadangan minyak yang masih ekonomis maka injeksi uap perlu dilakukan untuk meningkatkan perolehan cadangan minyak.
          Tujuan utama dilakukannya injeksi uap adalah menambahkan uap panas kedalam sumur produksi, sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak dari reservoir agar lebih menguntungkan setelah dilakukannya produksi tahap primer. Dipilihnya uap panas untuk operasi injeksi dikarenakan uap panas mempunyai sifat keefektifan yang baik dalam proses pemansasn minyak untuk menurunkan viskositas minyak dalam berbagai kondisi dan karakteristik reservoir,  jenis-jenis batuan dan sifat-sifat fluidanya.

1.2         Tujuan
          Adapun tujuan dalam pembuatan makalah “Penurunan nilai viskositas minyak mentah menggunakan metode huff-puff” yaitu sebagai berikut :
1.    Mengetahui definisi viskositas.
2.    Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas.
3.    Mengetahui metode yang digunakan dalam penurunan nilai viskositas                                                         
4.    Mengetahui jenis-jenis viskositas.
5.    Mengetahui kualitas minyak berdasarkan nilai viskositas.
6.    Untuk mengetahui proses pemanfaatan uap panas sebagai thermal flooding
1.3         Manfaat
1.    Sebagai referensi pembelajaran tentang viskositas.
2.    Menambah wawasan dan pembelajaran mengenai viskositas.
3.    Agar mengetahui proses penginjeksian uap panas (huff-puff)
4.    Untuk meningkatkan produktivitas suatu sumur.

1.4  Batasan Masalah
             Diharapkan dalam penulisan Makalah ini dapat terpusat pada perumusan masalah yang akan dibahas dan selanjutnya tidak menimbulkan masalah yang baru serta lebih luas lagi. Maka penulisan Makalah ini kami membatasi masalah hanya pada yaitu sebagai berikut :
1.    Definisi viskositas
2.    Faktor-fakator yang pengaruh viskositas.
3.    Mekanisme Proses penginjeksian uap panas
4.    Jenis-jenis viskositas







BAB II
DASAR TEORI


2.1         Pengertian Viskositas
          Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari dan hanya untuk fluida, viskositas adalah Ketebalan atau pergesekan internal Oleh karena itu, air yang tipis memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang tebal, memiliki viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.  Lapisan fluida yang bergerak mempunyai kelajuan sama dengan kelajuan lempeng yang bergerak, yaitu sebesar lapisan fluida yang diam akan menahan lapisan fluida di atasnya karena adanya gaya kohesi.
          Lapisan yang ditahan itu menahan lapisan di atasnya lagi dan seterusnya sehingga kelajuan setiap lapisan fluida bervariasi dari nol sampai Untuk menggerakkan lempeng diperlukan gaya. Untuk membuktikannya, dapat dicoba dengan menggerakan sebuah potongan kaca di atas tumpahan sirup. Semakin kental fluida, semakin besar gaya yang diperlukan untuk mendorong.
Nama zat
Viskositas dalam ×
Eter
0,23
Metil alkohol
0,59
Benzena
0,65
Air (0◦c)
1,01
Air(100◦c)
0,3
Etil alkohol
1,19
Minyak motor
40
Hydrogen
0,009
Udara
0,019
Glyerin
8,50
Raksa
1,59
          Gejala viskositas juga dapat diamati ketika menjatuhkan sebutir kelereng ke dalam gelas kaca yang berisi minyak goreng, maka kelereng tersebut akan mengalami perlambatan dalam geraknya. Ini terlihat ketika kelereng jatuh lebih lambat saat berada di dalam minyak goreng dibandingkan saat masih di udara (sebelum masuk minyak goreng). Perlambatan yang terjadi itu karena adanya gesekan di dalam fluida. Ketika kelereng dijatuhkan ke dalam minyak goreng, kelereng mengalami kecepatan yang suatu saat paling besar dan tetap untuk selang waktu tertentu. Kecepatan itu disebut kecepatan batas. Saat kelereng di dalam minyak goreng, kelereng mengalami tiga gaya, yaitu gaya berat, gaya ke atas fluida, dan gaya gesekan fluida.
          Viskositas banyak digunakan dalam dunia teknik, terutama dalam sistem pelumasan. Minyak pelumas mesin mencantumkan spesifikasi yang menyatakan ukuran kekentalan pelumas dalam kemasan tersebut. Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida. Sebagai contoh, viskositas yang tinggi dari magma akan menciptakan statovolcano yang tinggi dan curam, karena tidak dapat mengalir terlalu jauh sebelum mendingin, sedangkan viskositas yang lebih rendah dari lava akan menciptakan volcano yang rendah dan lebar. Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh karena itu disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan tegangan disebut fluide ideal.
2.2         Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi  Viskositas
          Viskositas zat cair dan gas dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
·         Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan sedangkan viskositas gas tidak dipengaruhi oleh tekanan.
·         Temperatur
            Viskositas zat cair akan turun dengan naiknya temperatur pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh energi sehingga interaksi antar molekul melemah.

·      Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi.
·         Bentuk molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
·         Kekuatan antar molekul
      Viskositas air naik dengan adanya ikatan hidrogen.
2.3              Jenis viskositas
·         Viskositas Dinamik yaitu perbandingan antara tegangan geser yang diberikan dan kecepatan geser suatu cairan. Terkadang viskositas dinamik disebut dengan koefisien dinamik atau lebih sedehana disebut dengan viskositas.
·         Viskositas Kinematik : Tahanan cairan untuk mengalir karena gaya berat.
·         Hubungan viskositas kinematik dan dinamik : Viskositas kinematik
viskositas viskositas dinamik. Viskositas minyak bumi dan produknya menunjukkan sifat alir dan sifat volatility minyak bumi tersebut.
Minyak bumi dan produknya dengan viskositas tinggi berarti minyak tersebut mengandung fraksi hidrokarbon berat (berat molekul besar) dan sebaliknya jika viskositas rendah berarti minyak tersebut mengandung fraksi hidrokarbon ringan.
2.4              Aliran cairan viskositas
·         Aliran laminer  atau aliran kental
            Menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Dengan kata lain pembagian ini ialah pertama bagian air yang mengalir seakan-akan mengikuti suatu garis tak putus, bik lurus maupun melengkung. Ada bagian-bagian yang alirannya berputar-putar dengan putaran yang tidak jelas ujung dan pangkalnya. Aliran yang mengikuti suatu garis (lurus ataupun melengkung) yang jelas ujung dan pangkalnya disebut aliran garis arus atau dalam bahasa Inggris disebut aliran Streamline. Secara lebih cermat dikatakan bahwa aliran garis arus adalah aliran yang tiap partikel yang melalui suatu titik mengikuti suatu garis yang sama seperti partikel-partikel lain melalui titik itu. Selain itu, pada aliran garis arus arah gerak partikel-partikel itu sama dengan arah aliran secara keseluruhan. Garis yang dilalui oleh partikel-partikel itu pada aliran seperti ini disebut garis arus.
·         Aliran turbulen
            Menggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa dengan diameter yang lebih besar. Berbeda dengan  aliran  garis  arus, ada  aliran yang  disebut  aliran  turbulent. Aliran turbulent ditandai oleh adanya aliran berputar. Ada partikel-partikel yang arah geraknya berbeda, bahkan berlawanan dengan arah gerak keseluruhan fluida. Jika aliran turbulent maka akan terdapat pusaran-pusaran dalam gerakannya dan lintasan partikel-partikelnya senantiasa berubah. Aliran turbulent menggambarkan laju aliran yang beasar melqlui pipa dengan diameter yang lebih besar.
2.5         Hubungan antara viskositas dan suhu
          Hubungan antara viskositas dan suhu pertama kali ditemukan oleh Carransicle pada tahun 1913. Pada viskositas Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu mengaliri pipa kapiler dengan gaya yang  disebabkan oleh gaya beratnya sendiri. Pengukuran viskositas merupakan cara termudah dan termurah dalam menentukan berat molekul makro.
semakin tinggi suhu zat cair, maka semakin kecil viskositas (kekentalan) zat cair tersebut. Viskositas pada zat cair tersebut dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas akan turun dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh energi. Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur.  
          Di dalam dunia perminyakan viskositas adalah hal yang sangat penting untuk mengetahui sifat-sifat crude oilnya. Sebagai contoh viskositas kinematis produk minyak adalah mengukur waktu alir produk minyak bumi yang mempunyai volume tertentu melalui pipa kapiler viskosimeter pada suhu tertentu.
Pemanasan/penaikan suhu suatu larutan menyebabkan molekul-molekul larutan memperoleh energi yang menyebabkan cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah yang menyebabkan menurunnya nilai viskositas. Hubungan suhu dengan viskositas dapat dilihat tabel berikut.
Gambar 1. Grafik hubungan suhu dengan viskositas 
          Dalam grafik hubungan antara suhu dan viskositas zat cair bahwa ketika suhu zat cair 20°C, diperoleh viskositas sebesar 0,97 Pa.s. Ketika suhu zat cair 25°C, diperoleh viskositas sebesar 0,55 Pa.s. Ketika suhu zat cair 30°C, diperoleh viskositas sebesar 0,48 Pa.s. Ketika suhu zat cair 35°C, diperoleh viskositas sebesar 0,46 Pa.s. Dan ketika suhu zat cair 40°C, diperoleh viskositas sebesar 0,43 Pa.s. Grafik tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu zat cair, maka semakin kecil viskositas zat cair tersebut.
          Semakin tinggi harga suatu viscositas, maka semakin tinggi pula harga densitasnya dan Semakin tinggi temperature suatu fluida, maka viscositasnya menurun. Prinsip pengukuran viscositas adalah mengukur waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir dalam jumlah tertentu melewati pipa kapiler dengan panjang tertentu yang disebabkan dorongan gravitasi.karena Semakin tinggi viskositas suatu fluioda maka akan semakin lama waktu untuk mengalir.




BAB III
PEMBAHASAN

3.1         Pengertian huff-puff
           Huff & Puff merupakan Proses injeksi uap panas dan produksi dari sumur yang sama dengan tujuan mengurangi viskositas fluida reservoir. injeksi uap adalah metode umum ekstraksi minyak mentah berat. Hal ini dianggap sebagai metode enhanced oil recovery (EOR) dan merupakan jenis utama dari stimulasi thermal reservoir minyak. Injeksi termal dilakukan dengan menginjeksikan fluida panas yang temperatur jauh lebih besar jika dibandingkan temperatur fluida reservoir. Dengan penambahan energi dari luar, yaitu injeksi air atau gas, dengan menggunakan metode penyerapan tahap lanjut (Enhanced Oil Recovery). Injeksi Termal berfungsi menurunkan viskositas minyak atau membuat minyak berubah ke fasa uap, juga mendorong minyak ke sumur-sumur produksi. Ada beberapa bentuk yang berbeda dari teknologi, dengan dua yang utama menjadi siklik Stimulasi uap dan uap Banjir. Kedua yang paling sering diterapkan untuk reservoir minyak, yang relatif dangkal dan yang mengandung minyak mentah yang sangat kental pada suhu pembentukan tanah asli. Injeksi uap secara luas digunakan di San Joaquin Valley of California (AS), wilayah Danau Maracaibo Venezuela, dan pasir minyak Alberta utara (Kanada).
          Enhanced oil recovery (EOR)  adalah implementasi dari berbagai teknik untuk meningkatkan jumlah minyak mentah yang dapat diekstraksi dari ladang minyak. Enhanced oil recovery juga disebut peningkatan perolehan minyak atau pemulihan tersier (sebagai lawan pemulihan primer dan sekunder). Menurut Departemen Energi AS, ada tiga teknik utama untuk EOR. Pemulihan termal, injeksi gas, dan injeksi kimia  Kadang-kadang pemulihan kuaterner istilah digunakan untuk merujuk kepada yang lebih maju, spekulatif, teknik EOR menggunakan EOR, 30 hingga 60 persen, atau lebih, minyak asli reservoir dapat diekstraksi, dibandingkan dengan 20 sampai 40 persen menggunakan pemulihan primer dan sekunder. Sampai baru-baru, ladang minyak berat yang diproduksi baik oleh teknik produksi primer, atau melalui "engah huff'n". Teknik ini meningkatkan persentase cadangan pulih tapi masih meninggalkan jumlah yang signifikan dari minyak asli di sumur place some dan minyak memproduksi melalui orang lain secara terus menerus. Panas mengurangi viskositas minyak sehingga secara signifikan meningkatkan tingkat produksi dan persentase minyak di tempat yang dipulihkan. Yang diinjeksikan biasanya campuran uap dan air panas dengan komposisi yang berbcda-beda.  Injeksi termal dilakukan dengan menginjeksikan uap  panas yang temperatur jauh lebih besar jika dibandingkan temperatur fluida reservoir.
gambar 2. Steam flooding Oil Recovery
          Yang diinjeksikan biasanya campuran uap dan air panas dengan komposisi yang berbcda-beda.  Injeksi termal dilakukan dengan menginjeksikan uap  panas yang temperatur jauh lebih besar jika dibandingkan temperatur fluida reservoir. Injeksi uap berfungsi menurunkan viskositas minyak atau membuat minyak berubah ke fasa uap, juga mendorong minyak ke sumur-sumur produksi. Beberapa metoda telah dikembangkan untuk menghitung hasil perolehan stimulasi injeksi uap. Salah satu metode yang digunakan adalah metode Boberg-Lantz. Metode Boberg-Lantz ini mendeskripsikan proses stimulasi dengan menggunakan model yang sederhana namun cukup kompleks secara analitiknya. Metode Boberg-Lantz ini telah berhasil digunakan untuk  validasi sejarah produksi pada sejumlah sumur yang telah distimulasi dengan menggunakan injeksi uap.
          Metode di lapangan yang digunakan untuk stimulasi injeksi uap adalah Huff dan Puff. Metode ini dilakukan secara bergantian untuk injeksi uap dan produksi minyak pada satu sumur yang sama. Definisi Huff adalah suatu perioda yang dilakukan proses penginjeksian sejumlah uap air ke dalam sumur. Sedangkan Puff adalah suatu periode yang dilakukan proses produksi fluida formasi dari reservoir menuju permukaan. Di antara periode Huff dan Puff, diperlukan sejumlah waktu periode tertentu yang disebut dengan periode Soaking Time (waktu penjenuhan). Metode Boberg-Lantz ini tidak memodelkan fenomena kenaikan produksi saat setelah dilakukan stimulasi, tetapi hanya menghitung dan menganalisa pada bagian penurunan produksi yang telah melewati waktu puncak produksi.
          Metode Boberg-Lantz mengasumsikan bahwa minyak yang berada di luar jari-jari pemanasan akan mengisi pori-pori yang ditinggalkan oleh minyak yang terproduksi yang berada di dalam daerah jari-jari pemanasan, sehingga dari metode yang dilakukan akan menghasilkan asumsi minyak yang berada di luar jari-jari pemanasan tak terbatas. Paper ini bertujuan untuk memperkirakan dan menganalisa proses yang terjadi sebelum waktu puncak produksi dilampaui, sehingga metode Boberg-Lantz dapat digunakan untuk memprediksi performa laju produksi sumur minyak dengan menggunakan injeksi uap Huff dan Puff lebih representatif.
3.2         Tahapan dalam metode stimulasi uap
·      Tahap injeksi yaitu uap panas diinjeksikan ke dalam sumur pada suhu 300-340 ° celcius.
·      Perendaman yaitu menunggu selama berhari-hari untuk memungkinkan panas merendam ke dalam formasi dan memungkinkan distribusi panas seragam.
·      Produksi yaitu , minyak panas dipompa keluar dari sumur untuk jangka waktu beberapa minggu atau bulan.
          Setelah tingkat produksi jatuh, baik diletakkan melalui siklus lain injeksi, rendam dan produksi. Proses ini diulang sampai biaya suntik uap menjadi lebih tinggi dari uang yang terbuat dari produksi minyak. Siklus ini diulang selama produksi minyak menguntungkan. Metode ini memiliki keuntungan bahwa faktor pemulihan sekitar 20 sampai 25% dan kelemahan bahwa biaya untuk menyuntikkan uap tinggi. Kanada Sumber Daya Alam menggunakan mempekerjakan uap siklik atau gusar dan puff teknologi untuk mengembangkan sumber daya bitumen. Teknologi ini membutuhkan satu sumur bor dan produksi terdiri dari injeksi dan produksi tahap. Uap Pertama disuntikkan selama beberapa minggu, memobilisasi aspal dingin Kemudian aliran di sumur injeksi dibalik memproduksi minyak melalui sama baik injeksi membosankan. Injeksi dan produksi tahap bersama-sama terdiri dari satu siklus. Uap kembali disuntikkan untuk memulai siklus baru ketika tingkat produksi minyak jatuh di bawah ambang batas kritis karena pendinginan reservoir.
3.3         Prinsip-Prinsip Thermal Process
·         Menginjeksikan atau menambah atau mentransfer kalor/panas ke dalam reservoir sehingga dengan penambahan kalor tersebut yang diindikasikan dengan meningkatnya temperatur reservoir dapat mengubah sifat fisik fluida yang akan lebih menguntungkan dalam faktor perolehan
·         Thermal flooding/proses umumnya diterapkan pada reservoir yang memiliki properties minyak berat, biasanya dicirikan dengan GOR rendah dan viskositas fluida yang tinggi.
·         Menambah panas ke dalam reservoir akan memberikan dampak turunnya viskositas minyak yang berakibat meningkatkan mobility, selain itu ada sebagian minyak yang terevaporasi menjadi gas.
·         Kedua hal tersebut dapat meningkatkan mobilitas minyak dan mempermudah minyak tersebut didesak dan diproduksikan.
      Kuantitas Uap air yang digunakan pada injeksi uap pada sumur harus berupa uap yang tersaturasi. Uap air yang tersaturasi adalah uap air yang masih bercampur dengan sedikit air dan belum seluruhnya massa air yang dipanaskan tersebut menjadi uap. Uap air tersebut mempunyai fraksi kualitas uap. Fraksi kualitas uap ini akan berubah-ubah seiring terjadi perubahan temperatur dan kehilangan panas. Fraksi kualitas uap ini akan berbeda pada saat di permukaan dengan di lubang sumur. Hal ini terjadi karena uap air ini selama perjalanan menuju dasar lubang sumur atau lubang perforasi melewati suatu pipa yang disebut tubing. Di dalam tubing ini terjadi kehilangan panas. Ada dua jenis kehilangan panas yang terjadi selama proses stimulasi injeksi uap, yaitu secara konduksi dan konveksi. Kehilangan panas secara konduksi terjadi antara uap dengan bahan logam dari tubing itu sendiri. Sedangkan kehilangan panas yang terjadi secara konveksi antara uap dengan fluida formasi yang ada di dalam lubang sumur.
·         Modifikasi Metode huff-puff
Untuk Memprediksi Performa Laju Produksi Minyak pada Sumur Injeksi Uap Huff & Puff mempunyai asumsi yang implisit, yaitu pengaruh pemanasan dan fluida injeksi terhadap permeabilitas efektif minyak diabaikan. Apabila injeksi uap dilakukan pada reservoir yang banyak mengandung lempung maka akan terjadi swelling, dan dapat mengurangi harga permeabilitas. Sering kali injeksi uap yang dilakukan akan mengalami permasalahan kepasiran. Masalah ini sering timbul pada reservoir yang termasuk ke dalam jenis unconsolidated sand. Penentuan laju alir minyak sebagai fungsi waktu, dibutuhkan indeks produktivitas sebelum stimulasi, dan tekanan statik reservoir, sebagai fungsi dari kumulatif produksi fluida. Metode huff-puff didesain hanya untuk reservoir jenis minyak yang mempunyai viskositas sedang yang diproduksikan dari beberapa lapisan pasir yang mempunyai ketebalan kecil, ketersediaan harga ekstrapolasi indeks produktivitasnya dan ketersediaan kurva water cut.
Metode ini tidak cocok untuk jenis minyak yang mempunyai viskositas tinggi yang menyebabkan harga indeks produktivitasnya berharga nol dan jarak antar sumurnya sangat berdekatan sehingga area pemanasannya lebih besar daripada area pengurasan minyak yang diperoleh.
3.4         Pengaruh pada saat proses injeksi
waktu injeksi jauhnya jari-jari pemanasan yang diinvasi adalah beragam. Peningkatan waktu injeksi sebesar 100% akan mempengaruhi laju produksi maksimum berkisar antara 0.15-11%. Perbedaan harga sebesar 0.15-11% sangat besar. Kemudian peningkatan waktu injeksi sebesar 100% akan mengakibatkan peningkatan kumulatif produksi berkisar antara 0.6-1.3%. Angka sebesar ini menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan terhadap perubahan kumulatif produksi. Menunjukkan kajian optimisasi produksi berdasarkan laju produksi maksimum bahwa laju produksi optimum didapatkan pada saat waktu injeksi sebesar 10 hari. Laju produksi maksimum yang diperoleh sebesar 43 BOPD. Sedangkan kumulatif produksi yang diperoleh sebesar 2090 bbls.. Pengaruh besarnya WOR mengakibatkan laju panas yang hilang bersamaan dengan terproduksinya fluida produksi akan semakin besar.
Gambar 3. produksi primer

Pengaruh besarnya laju panas yang hilang bersamaan dengan terproduksinya fluida produksi akan mengakibatkan besarnya pengaruh penurunan temperatur rata-rata selama waktu produksi. Bahwa pengaruh kenaikan harga WOR akan mempengaruhi besarnya laju produksi maksimum. Semakin besar harga WOR maka semakin kecil harga laju produksi maksimum. Peningkatan harga WOR sebesar 200% akan mengakibatkan penurunan laju produksi maksimum berkisar 1.4-1.7%. Angka sebesar ini menunjukkan bahwa tidak terjadi pengaruh yang signifikan peningkatan WOR terhadap laju produksi maksimum. Dalam pihak peningkatan WOR akan mempengaruhi besarnya kumulatif produksi secara signifikan. Semakin besar harga water-oil ratio akan mengakibatkan semakin kecil harga kumulatif produksi.
Peningkatan water-oil ratio sebesar 200% akan megakibatkan penurunan kumulatif produksi berkisar antara 3-13%. Semakin besar harga water-oil ratio maka semakin tajam gradien penurunan laju produksi Sensitivitas Temperatur Reservoir Sensitivitas temperatur reservoir ditunjukkan Pengaruh besarnya temperatur reservoir akan mempengaruhi besarnya viskositas minyak. Hubungan kedua parameter ini adalah berbanding terbalik. Semakin besar temperatur reservoir maka semakin kecil harga viskositasnya. Hal ini disebabkan semakin tinggi temperatur akan semakin memudahkan fluida untuk mengalir. Viskositas menunjukkan derajat kekentalan suatu fluida. Besar viskositas fluida reservoir akan mempengaruhi harga productivity index (PI). Hubungan antara PI dengan viskositas adalah berbanding terbalik. Semakin besar harga viskositas maka akan menurunkan harga productivity index (PI).  Semakin besar temperatur reservoir maka semakin tinggi laju produksi maksimum

Keuntungan dan kerugian pada metode huff-puff
            Metode perolehan minyak lebih lanjut (EOR) dengan menginjeksikan uap kedalam reservoir minyak untuk mengurangi viskositas minyak yang tinggi supaya pendesakan minyak lebih efektif.
·       Keuntungan-keuntungan dalam injeksi  uap antara lain :
1.      Uap memiliki kandungan panas yang lebih tinggi daripada air, sehingga efisiensi pendesakan lebih efektif.
2.      Recovery lebih besar dibandingkan dengan injeksi air panas untuk jumlah input energi yang sama.
3.      Efisiensi pendesakan sampai 60 % OOIP.



·       Kerugian-kerugian dalam injeksi uap antara lain :
1.      Terjadinya kehilangan panas di seluruh transmisi, sehingga perlu pemasangan isolasi pada pipa.
2.      Spasi sumur harus rapat, karena ada panas yang hilang di formasi.
3.      Terjadinya problem korosi dan scale pada pipa-pipa serta problem emulsi.
4.      Efisiensi pendesakan vertikalnya kurang baik karena formasi pada bagian atas tersaturasi oleh steam akibat adanya perbedaan gravitasi.
3.6              Pertimbangan dalam Pemakaian Jenis Uap
Dalam injeksi uap terdapat pertimbangan-pertimbangan pada saat pamakaian metode EOR ini meliputi    :
·         Distribusi steam
Meliputi distribusi steam di permukaan melalui pipa-pipa dan distribusi steam di sumur injeksi. Kondisi aliran steam meliputi kualitas steam, temperatur steam, tekanan steam, dan laju aliran steam. Kondisi aliran steam diperlukan untuk menghitung kehilangan panas dengan menghitung punurunan tekanan secara kontinyu.
·         Penurunan tekanan
Ada 3 pembagian keadaan fluida untuk menghitung turunnya tekanan di permukaan, di tubing, dan di sumur injeksi yaitu ; Superheated Steam, Saturated Steam, Air panas.
·         Kehilangan panas
·                 Kehilangan panas di permukaan disebabkan oleh konduksi melalui pipa dan isolasinya, dan konveksi pada bagian dalam dan bagian luar pipa. Besarnya laju kehilangan panas dipermukaan tergantung dari temperatur udara, kecepatan angin, tebal pipa, tebal isolasi, letak pipa, kondisi steam dalam pipa. Kehilangan panas di dalam sumur injeksi seiring mengalirnya uap dalam sumur maupun reservoir maka akan mengalami penurunan tekanan yang mengakibatkan steam kehilangan panasnya.




3.7              Peralatan steam flooding


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYhzBdD_IQRPHOIq5YQWX9t_narigwfHU_229_wxr2ZRyr7K9AJhg045A6dlZQUMoXimwnBJgBoC3CHiejdNA8G3A4oIEjzV6Q1GzkJEhYZmJFDKltmGNsFU_44wB_Z4F9k0jNjyxsv_c/s320/P1040577.JPG




Gambar 4. Pipa steam flooding yang akan mengalirkan uap ke reservoir

CChttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhll-psfrJYT0gA53NswWvuUdxL7liU6QlzdRTYi7bVhn1ltP3Jr4SUiBGVisnTa3vpawcVrw4AGI-m0J6QWtJqVGCcOysVQMH-M5Cl98T6_fcApz8pxR1BWEJHxmgm5gWggqOfTh4TJA/s320/P1040578.JPG
Gambar 5. Pipa utama tempat uap "dibagi" kedalam pipa-pipa steam flooding yang lebih kecil

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3AtCfC2RYq3X63r83by2gw-xJqeFS6PfvYbrB0b-g9u1cAWxoRzEw5Zf0txFlx5FNVmO_YSVhPIjlmx5R08QoAn3q1ca80V3BBifEhyphenhyphenGSmfc2WSxqL0LM0GTXe5HBKWSA5-pCljcO0WY/s320/P1040579.JPG
Gambar 6. steam valve area 7


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv9IoMjc1RZ2deZcmvkPQmecb6UCh4r5yCoq0FCWzHTjpM4iZ4MKk52GGDtJX6I-PEG8jZIjdoNpoZW3lv8BOcA1dHPWUj0CY1JGKdEfIB3ddPedxJ2ue65ipKwusnIyvD2uBJ6VkuYcw/s320/P1040580.JPG
Gambar 7. Jalur steam menuju well


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivWe388yJ6JXspi3ul1wg8669XwF28ZGxWbVPIqyv7nB7W60gI9k2g_Nr3SUEyp2D7SP7GtJt943jjQ39W0Tdbj5ltflf7scy0cQppKOnlM8jLYCn1BZMcos9gh3ZVPyt90UODE8CIet4/s320/P1040582.JPG

Gambar 8 "panci raksasa" pemanas air
                                                            BAB IV
PENUTUP

4.1         KESIMPULAN

·           Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah                      baik dengan tekanan maupun tegangan
·           Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Viskositas yaitu tekanan, temperatur, ukuran dan berat molekul, bentuk molekul, kekuatan antar molekul,.
·           Jenis viskositas yaitu viskositas dinamik dan viskositas kinematik
·           Aliran cairan viskositas yaitu aliran laminer dan aliran turbulen.
·           Huff & Puff merupakan Proses injeksi uap panas dan produksi dari sumur yang sama dengan tujuan mengurangi viskositas fluida reservoir.
·           Tahapan proses injeksi yaitu injeksi, perendaman dan produksi.
·           Fasilitas instalasi injeksi uap yaitu generator uap, pipa uap, kelengkapan sumur injeksi
·           Fungsi injeksi uap untuk mengurangi viskositas minyak yang tinggi supaya pendesakkan minyak lebih efektif.

4.2         SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan dalam pembuatan makalah yang berjudul “Penurunan nilai viskositas minyak mentah dengan metode huff-puff” yaitu sebagai berikut :
·           Agar lebih memahami metode penurunan nilai viskositas
·           Lebih teliti lagi dalam membuat isi makalah.
·           Lebih ditingkatkan lagi kerjasama antar anggota kelompok agar makalah dapat diselesaikan lebih baik.






DAFTAR PUSTAKA
Http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/04/dasar-dasar-enhanced-oil-recovery-eor.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar