BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Seperti yang
kita ketahui produksi migas merupakan salah satu kegiatan dari industri migas
khususnya di bidang hulu. Dimana kegiatan ini adalah mengangkat fluida dari
reservoar menuju ke permukaan.
Pada masa-masa
awal suatu sumur minyak berproduksi, minyak bumi dapat terangkat kepermukaan
karena adanya gaya dorong alamiah dari dalam reservoir, yaitu misalnya di awal
produksi, migas di produksi secara alamiah (primary
recovery) dengan menggunakan tekanan reservoar yang telah ada atau dengan
pompa karena tekanan reservoar hanya mampu mendorong fluida sampai sumur
produksi. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu produksi maka tenaga
pendorong rekah alami dari dalam reservoir tidak mampu lagi mengangkat fluida
reservoir kepermukaan yang disebabkan oleh tekanan reservoir mengalami
penurunan dan akibatnya produksi minyak akan menurun. Tekanan reservoir akan
berkurang selama proses produksi karena terbatasnya dukungan tekanan dari
lapisan air (aquifer). Disaat keadaan inilah tahap produksi migas berpindah ke
tahap selanjutnya yaitu secondary
recovery apabila tekanan reservoar sudah tidak mampu mendorong minyak ke
sumur produksi atau ke permukaan sehingga perlu di berikan tekanan tambahan,
salah satunya dengan metode steam flooding
dan juga berdasarkan pertimbangan kondisi dan cadangan minyak yang masih
ekonomis maka injeksi uap perlu dilakukan untuk meningkatkan perolehan cadangan
minyak.
Tujuan utama
dilakukannya injeksi uap adalah menambahkan uap panas kedalam sumur produksi,
sehingga dapat meningkatkan perolehan minyak dari reservoir agar lebih
menguntungkan setelah dilakukannya produksi tahap primer. Dipilihnya uap panas
untuk operasi injeksi dikarenakan uap panas mempunyai sifat keefektifan yang
baik dalam proses pemansasn minyak untuk menurunkan viskositas minyak dalam
berbagai kondisi dan karakteristik reservoir, jenis-jenis batuan dan
sifat-sifat fluidanya.
1.2
Tujuan
Adapun
tujuan dalam pembuatan makalah “Penurunan nilai viskositas minyak mentah
menggunakan metode huff-puff” yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui
definisi viskositas.
2. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas.
3. Mengetahui
metode yang digunakan dalam penurunan nilai viskositas
4. Mengetahui
jenis-jenis viskositas.
5. Mengetahui
kualitas minyak berdasarkan nilai viskositas.
6. Untuk
mengetahui proses pemanfaatan uap panas sebagai thermal flooding
1.3
Manfaat
1.
Sebagai referensi
pembelajaran tentang viskositas.
2.
Menambah wawasan dan
pembelajaran mengenai viskositas.
3.
Agar mengetahui proses
penginjeksian uap panas (huff-puff)
4.
Untuk meningkatkan produktivitas suatu
sumur.
1.4 Batasan Masalah
Diharapkan dalam penulisan Makalah ini dapat
terpusat pada perumusan masalah yang akan dibahas dan selanjutnya tidak
menimbulkan masalah yang baru serta lebih luas lagi. Maka penulisan Makalah ini
kami membatasi masalah hanya pada yaitu sebagai berikut :
1.
Definisi viskositas
2.
Faktor-fakator yang pengaruh
viskositas.
3.
Mekanisme Proses
penginjeksian uap panas
4.
Jenis-jenis viskositas
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Pengertian
Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari
ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah
sehari-hari dan hanya untuk fluida, viskositas adalah Ketebalan atau pergesekan
internal Oleh karena itu, air yang tipis memiliki viskositas lebih rendah,
sedangkan madu yang tebal, memiliki viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya,
semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari
fluida tersebut. Lapisan fluida yang
bergerak mempunyai kelajuan sama dengan kelajuan lempeng yang bergerak, yaitu
sebesar lapisan fluida yang diam akan menahan lapisan fluida di atasnya karena
adanya gaya kohesi.
Lapisan yang ditahan itu menahan
lapisan di atasnya lagi dan seterusnya sehingga kelajuan setiap lapisan fluida
bervariasi dari nol sampai Untuk menggerakkan lempeng diperlukan gaya. Untuk
membuktikannya, dapat dicoba dengan menggerakan sebuah potongan kaca di atas
tumpahan sirup. Semakin kental fluida, semakin besar gaya yang diperlukan untuk
mendorong.
Nama zat
|
Viskositas dalam
![]() ![]() |
Eter
|
0,23
|
Metil alkohol
|
0,59
|
Benzena
|
0,65
|
Air (0◦c)
|
1,01
|
Air(100◦c)
|
0,3
|
Etil alkohol
|
1,19
|
Minyak motor
|
40
|
Hydrogen
|
0,009
|
Udara
|
0,019
|
Glyerin
|
8,50
|
Raksa
|
1,59
|
Gejala
viskositas juga dapat diamati ketika menjatuhkan sebutir kelereng ke dalam
gelas kaca yang berisi minyak goreng, maka kelereng tersebut akan mengalami
perlambatan dalam geraknya. Ini terlihat ketika kelereng jatuh lebih lambat
saat berada di dalam minyak goreng dibandingkan saat masih di udara (sebelum masuk
minyak goreng). Perlambatan yang terjadi itu karena adanya gesekan di dalam
fluida. Ketika kelereng dijatuhkan ke dalam minyak goreng, kelereng mengalami
kecepatan yang suatu saat paling besar dan tetap untuk selang waktu tertentu.
Kecepatan itu disebut kecepatan batas. Saat kelereng di dalam minyak goreng,
kelereng mengalami tiga gaya, yaitu gaya berat, gaya ke atas fluida, dan gaya
gesekan fluida.
Viskositas banyak digunakan dalam dunia teknik, terutama
dalam sistem pelumasan. Minyak pelumas mesin mencantumkan spesifikasi yang
menyatakan ukuran kekentalan pelumas dalam kemasan tersebut. Viskositas
menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan mungkin dapat
dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida. Sebagai contoh,
viskositas yang tinggi dari magma akan menciptakan statovolcano yang tinggi dan
curam, karena tidak dapat mengalir terlalu jauh sebelum mendingin, sedangkan
viskositas yang lebih rendah dari lava akan menciptakan volcano yang rendah dan
lebar. Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan
oleh karena itu disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan
tekanan dan tegangan disebut fluide ideal.
2.2
Faktor
– Faktor Yang Mempengaruhi Viskositas
Viskositas
zat cair dan gas dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut :
·
Tekanan
Viskositas
cairan naik dengan naiknya tekanan sedangkan viskositas gas tidak dipengaruhi
oleh tekanan.
·
Temperatur
Viskositas
zat cair akan turun dengan naiknya temperatur pemanasan zat cair menyebabkan
molekul-molekulnya memperoleh energi sehingga interaksi antar molekul melemah.
· Ukuran
dan berat molekul
Viskositas
naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat, larutan
minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi.
·
Bentuk molekul
Viskositas akan naik jika ikatan
rangkap semakin banyak.
·
Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik dengan adanya ikatan hidrogen.
2.3
Jenis
viskositas
·
Viskositas Dinamik yaitu perbandingan
antara tegangan geser yang diberikan dan kecepatan geser suatu cairan.
Terkadang viskositas dinamik disebut dengan koefisien dinamik atau lebih
sedehana disebut dengan viskositas.
·
Viskositas Kinematik :
Tahanan cairan untuk mengalir karena gaya berat.
·
Hubungan viskositas kinematik dan dinamik : Viskositas kinematik
viskositas viskositas dinamik. Viskositas minyak bumi dan produknya menunjukkan
sifat alir dan sifat volatility minyak bumi tersebut.
Minyak bumi dan produknya dengan viskositas tinggi berarti minyak
tersebut mengandung fraksi hidrokarbon berat (berat molekul besar) dan
sebaliknya jika viskositas rendah berarti minyak tersebut mengandung fraksi
hidrokarbon ringan.
2.4
Aliran
cairan viskositas
·
Aliran laminer atau aliran
kental
Menggambarkan laju aliran kecil
melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Dengan kata lain pembagian ini
ialah pertama bagian air yang mengalir seakan-akan mengikuti suatu garis tak
putus, bik lurus maupun melengkung. Ada bagian-bagian yang alirannya
berputar-putar dengan putaran yang tidak jelas ujung dan pangkalnya. Aliran
yang mengikuti suatu garis (lurus ataupun melengkung) yang jelas ujung dan
pangkalnya disebut aliran garis arus atau dalam bahasa Inggris disebut aliran
Streamline. Secara lebih cermat dikatakan bahwa aliran garis arus adalah aliran
yang tiap partikel yang melalui suatu titik mengikuti suatu garis yang sama
seperti partikel-partikel lain melalui titik itu. Selain itu, pada aliran garis
arus arah gerak partikel-partikel itu sama dengan arah aliran secara
keseluruhan. Garis yang dilalui oleh partikel-partikel itu pada aliran seperti
ini disebut garis arus.
·
Aliran turbulen
Menggambarkan laju aliran yang besar
melalui pipa dengan diameter yang lebih besar. Berbeda dengan aliran
garis arus, ada aliran yang disebut aliran
turbulent. Aliran turbulent ditandai oleh adanya aliran berputar. Ada
partikel-partikel yang arah geraknya berbeda, bahkan berlawanan dengan arah
gerak keseluruhan fluida. Jika aliran turbulent maka akan terdapat
pusaran-pusaran dalam gerakannya dan lintasan partikel-partikelnya senantiasa
berubah. Aliran turbulent menggambarkan laju aliran yang beasar melqlui pipa
dengan diameter yang lebih besar.
2.5
Hubungan
antara viskositas dan suhu
Hubungan
antara viskositas dan suhu pertama kali ditemukan oleh Carransicle pada tahun
1913. Pada viskositas Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh
sejumlah cairan tertentu mengaliri pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh gaya beratnya sendiri. Pengukuran viskositas merupakan
cara termudah dan termurah dalam menentukan berat molekul makro.
semakin tinggi suhu zat cair, maka
semakin kecil viskositas (kekentalan) zat cair tersebut. Viskositas pada zat
cair tersebut dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair.
Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah.
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas akan turun
dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya
memperoleh energi. Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan
temperatur.
Di
dalam dunia perminyakan viskositas adalah hal yang sangat penting untuk
mengetahui sifat-sifat crude oilnya. Sebagai contoh viskositas kinematis produk
minyak adalah mengukur waktu alir produk minyak bumi yang mempunyai volume
tertentu melalui pipa kapiler viskosimeter pada suhu tertentu.
Pemanasan/penaikan suhu suatu larutan menyebabkan
molekul-molekul larutan memperoleh energi yang menyebabkan cairan bergerak
sehingga gaya interaksi antar molekul melemah yang menyebabkan menurunnya nilai
viskositas. Hubungan suhu dengan viskositas dapat dilihat tabel berikut.

Gambar 1. Grafik hubungan suhu dengan
viskositas
Dalam grafik hubungan antara suhu dan viskositas zat cair
bahwa ketika suhu zat cair 20°C, diperoleh viskositas sebesar 0,97 Pa.s. Ketika
suhu zat cair 25°C, diperoleh viskositas sebesar 0,55 Pa.s. Ketika suhu zat
cair 30°C, diperoleh viskositas sebesar 0,48 Pa.s. Ketika suhu zat cair 35°C,
diperoleh viskositas sebesar 0,46 Pa.s. Dan ketika suhu zat cair 40°C,
diperoleh viskositas sebesar 0,43 Pa.s. Grafik tersebut menunjukkan bahwa semakin
tinggi suhu zat cair, maka semakin kecil viskositas zat cair tersebut.
Semakin tinggi harga suatu viscositas, maka semakin tinggi
pula harga densitasnya dan Semakin tinggi temperature suatu fluida, maka
viscositasnya menurun. Prinsip pengukuran viscositas adalah mengukur waktu yang
diperlukan cairan untuk mengalir dalam jumlah tertentu melewati pipa kapiler
dengan panjang tertentu yang disebabkan dorongan gravitasi.karena Semakin
tinggi viskositas suatu fluioda maka akan semakin lama waktu untuk mengalir.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Pengertian
huff-puff
Huff & Puff merupakan Proses injeksi uap panas dan produksi
dari sumur yang sama dengan tujuan mengurangi viskositas fluida reservoir. injeksi
uap adalah metode umum ekstraksi minyak mentah berat. Hal ini dianggap sebagai
metode enhanced oil recovery (EOR)
dan merupakan jenis utama dari stimulasi thermal reservoir minyak. Injeksi
termal dilakukan dengan menginjeksikan fluida panas yang temperatur jauh lebih
besar jika dibandingkan temperatur fluida reservoir. Dengan penambahan energi
dari luar, yaitu injeksi air atau gas, dengan menggunakan metode penyerapan
tahap lanjut (Enhanced Oil Recovery). Injeksi Termal
berfungsi menurunkan viskositas minyak atau membuat minyak berubah ke fasa uap,
juga mendorong minyak ke sumur-sumur produksi. Ada beberapa bentuk yang berbeda
dari teknologi, dengan dua yang utama menjadi siklik Stimulasi uap dan uap Banjir.
Kedua yang paling sering diterapkan untuk reservoir minyak, yang relatif
dangkal dan yang mengandung minyak mentah yang sangat kental pada suhu
pembentukan tanah asli. Injeksi uap secara luas digunakan di San Joaquin Valley of California (AS),
wilayah Danau Maracaibo Venezuela, dan pasir minyak Alberta utara (Kanada).
Enhanced oil recovery
(EOR) adalah implementasi dari berbagai
teknik untuk meningkatkan jumlah minyak mentah yang dapat diekstraksi dari
ladang minyak. Enhanced oil recovery
juga disebut peningkatan perolehan minyak atau pemulihan tersier (sebagai lawan
pemulihan primer dan sekunder). Menurut Departemen Energi AS, ada tiga teknik
utama untuk EOR. Pemulihan termal, injeksi gas, dan injeksi kimia Kadang-kadang pemulihan kuaterner istilah digunakan
untuk merujuk kepada yang lebih maju, spekulatif, teknik EOR menggunakan EOR,
30 hingga 60 persen, atau lebih, minyak asli reservoir dapat diekstraksi,
dibandingkan dengan 20 sampai 40 persen menggunakan pemulihan primer dan
sekunder. Sampai baru-baru, ladang minyak berat yang diproduksi baik oleh
teknik produksi primer, atau melalui "engah huff'n". Teknik ini
meningkatkan persentase cadangan pulih tapi masih meninggalkan jumlah yang
signifikan dari minyak asli di sumur place some dan minyak memproduksi melalui
orang lain secara terus menerus. Panas mengurangi viskositas minyak sehingga
secara signifikan meningkatkan tingkat produksi dan persentase minyak di tempat
yang dipulihkan. Yang diinjeksikan biasanya campuran uap dan air panas dengan komposisi yang berbcda-beda. Injeksi termal dilakukan dengan
menginjeksikan uap panas yang temperatur
jauh lebih besar jika dibandingkan temperatur fluida reservoir.

gambar
2. Steam flooding Oil Recovery
Yang diinjeksikan biasanya campuran uap dan air panas dengan
komposisi yang berbcda-beda. Injeksi
termal dilakukan dengan menginjeksikan uap
panas yang temperatur jauh lebih besar jika dibandingkan temperatur
fluida reservoir. Injeksi uap berfungsi menurunkan viskositas minyak atau
membuat minyak berubah ke fasa uap, juga mendorong minyak ke sumur-sumur
produksi. Beberapa metoda telah dikembangkan untuk menghitung hasil perolehan
stimulasi injeksi uap. Salah satu metode yang digunakan adalah metode
Boberg-Lantz. Metode Boberg-Lantz ini mendeskripsikan proses stimulasi dengan
menggunakan model yang sederhana namun cukup kompleks secara analitiknya.
Metode Boberg-Lantz ini telah berhasil digunakan untuk validasi sejarah produksi pada sejumlah sumur
yang telah distimulasi dengan menggunakan injeksi uap.
Metode di lapangan yang digunakan untuk stimulasi injeksi
uap adalah Huff dan Puff. Metode ini dilakukan secara bergantian untuk injeksi
uap dan produksi minyak pada satu sumur yang sama. Definisi Huff adalah suatu
perioda yang dilakukan proses penginjeksian sejumlah uap air ke dalam sumur.
Sedangkan Puff adalah suatu periode yang dilakukan proses produksi fluida
formasi dari reservoir menuju permukaan. Di antara periode Huff dan Puff,
diperlukan sejumlah waktu periode tertentu yang disebut dengan periode Soaking Time (waktu penjenuhan). Metode
Boberg-Lantz ini tidak memodelkan fenomena kenaikan produksi saat setelah
dilakukan stimulasi, tetapi hanya menghitung dan menganalisa pada bagian
penurunan produksi yang telah melewati waktu puncak produksi.
Metode Boberg-Lantz mengasumsikan bahwa minyak yang berada
di luar jari-jari pemanasan akan mengisi pori-pori yang ditinggalkan oleh
minyak yang terproduksi yang berada di dalam daerah jari-jari pemanasan,
sehingga dari metode yang dilakukan akan menghasilkan asumsi minyak yang berada
di luar jari-jari pemanasan tak terbatas. Paper ini bertujuan untuk
memperkirakan dan menganalisa proses yang terjadi sebelum waktu puncak produksi
dilampaui, sehingga metode Boberg-Lantz dapat digunakan untuk memprediksi performa
laju produksi sumur minyak dengan menggunakan injeksi uap Huff dan Puff lebih
representatif.
3.2
Tahapan
dalam metode stimulasi uap
· Tahap
injeksi yaitu uap panas diinjeksikan ke dalam sumur pada suhu 300-340 °
celcius.
· Perendaman yaitu menunggu
selama berhari-hari untuk memungkinkan panas merendam ke dalam formasi dan
memungkinkan distribusi panas seragam.
· Produksi
yaitu , minyak panas dipompa keluar dari sumur untuk jangka waktu beberapa
minggu atau bulan.
Setelah tingkat produksi jatuh, baik diletakkan
melalui siklus lain injeksi, rendam dan produksi. Proses ini diulang sampai
biaya suntik uap menjadi lebih tinggi dari uang yang terbuat dari produksi
minyak. Siklus ini diulang selama produksi minyak menguntungkan. Metode ini memiliki
keuntungan bahwa faktor pemulihan sekitar 20 sampai 25% dan kelemahan bahwa
biaya untuk menyuntikkan uap tinggi. Kanada Sumber Daya Alam menggunakan
mempekerjakan uap siklik atau gusar dan puff teknologi untuk mengembangkan
sumber daya bitumen. Teknologi ini membutuhkan satu sumur bor dan produksi
terdiri dari injeksi dan produksi tahap. Uap Pertama disuntikkan selama
beberapa minggu, memobilisasi aspal dingin Kemudian aliran di sumur injeksi
dibalik memproduksi minyak melalui sama baik injeksi membosankan. Injeksi dan
produksi tahap bersama-sama terdiri dari satu siklus. Uap kembali disuntikkan
untuk memulai siklus baru ketika tingkat produksi minyak jatuh di bawah ambang
batas kritis karena pendinginan reservoir.
3.3
Prinsip-Prinsip
Thermal Process
·
Menginjeksikan atau
menambah atau mentransfer kalor/panas ke dalam reservoir sehingga dengan
penambahan kalor tersebut yang diindikasikan dengan meningkatnya temperatur
reservoir dapat mengubah sifat fisik fluida yang akan lebih menguntungkan dalam
faktor perolehan
·
Thermal flooding/proses
umumnya diterapkan pada reservoir yang memiliki properties minyak berat,
biasanya dicirikan dengan GOR rendah dan viskositas fluida yang tinggi.
·
Menambah panas ke dalam
reservoir akan memberikan dampak turunnya viskositas minyak yang berakibat
meningkatkan mobility, selain itu ada sebagian minyak yang terevaporasi menjadi
gas.
·
Kedua hal tersebut
dapat meningkatkan mobilitas minyak dan mempermudah minyak tersebut didesak dan
diproduksikan.
Kuantitas Uap air yang digunakan pada
injeksi uap pada sumur harus berupa uap yang tersaturasi. Uap air yang
tersaturasi adalah uap air yang masih bercampur dengan sedikit air dan belum
seluruhnya massa air yang dipanaskan tersebut menjadi uap. Uap air tersebut
mempunyai fraksi kualitas uap. Fraksi kualitas uap ini akan berubah-ubah
seiring terjadi perubahan temperatur dan kehilangan panas. Fraksi kualitas uap
ini akan berbeda pada saat di permukaan dengan di lubang sumur. Hal ini terjadi
karena uap air ini selama perjalanan menuju dasar lubang sumur atau lubang
perforasi melewati suatu pipa yang disebut tubing. Di dalam tubing ini terjadi
kehilangan panas. Ada dua jenis kehilangan panas yang terjadi selama proses
stimulasi injeksi uap, yaitu secara konduksi dan konveksi. Kehilangan panas
secara konduksi terjadi antara uap dengan bahan logam dari tubing itu sendiri.
Sedangkan kehilangan panas yang terjadi secara konveksi antara uap dengan
fluida formasi yang ada di dalam lubang sumur.
·
Modifikasi Metode
huff-puff
Untuk Memprediksi Performa Laju Produksi
Minyak pada Sumur Injeksi Uap Huff & Puff mempunyai asumsi yang implisit,
yaitu pengaruh pemanasan dan fluida injeksi terhadap permeabilitas efektif
minyak diabaikan. Apabila injeksi uap dilakukan pada reservoir yang banyak
mengandung lempung maka akan terjadi swelling,
dan dapat mengurangi harga permeabilitas. Sering kali injeksi uap yang
dilakukan akan mengalami permasalahan kepasiran. Masalah ini sering timbul pada
reservoir yang termasuk ke dalam jenis unconsolidated sand. Penentuan laju alir
minyak sebagai fungsi waktu, dibutuhkan indeks produktivitas sebelum stimulasi,
dan tekanan statik reservoir, sebagai fungsi dari kumulatif produksi fluida.
Metode huff-puff didesain hanya untuk reservoir jenis minyak yang mempunyai
viskositas sedang yang diproduksikan dari beberapa lapisan pasir yang mempunyai
ketebalan kecil, ketersediaan harga ekstrapolasi indeks produktivitasnya dan
ketersediaan kurva water cut.
Metode
ini tidak cocok untuk jenis minyak yang mempunyai viskositas tinggi yang
menyebabkan harga indeks produktivitasnya berharga nol dan jarak antar sumurnya
sangat berdekatan sehingga area pemanasannya lebih besar daripada area
pengurasan minyak yang diperoleh.
3.4
Pengaruh
pada saat proses injeksi
waktu injeksi jauhnya jari-jari
pemanasan yang diinvasi adalah beragam. Peningkatan waktu injeksi sebesar 100%
akan mempengaruhi laju produksi maksimum berkisar antara 0.15-11%. Perbedaan
harga sebesar 0.15-11% sangat besar. Kemudian peningkatan waktu injeksi sebesar
100% akan mengakibatkan peningkatan kumulatif produksi berkisar antara
0.6-1.3%. Angka sebesar ini menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan yang
signifikan terhadap perubahan kumulatif produksi. Menunjukkan kajian optimisasi
produksi berdasarkan laju produksi maksimum bahwa laju produksi optimum
didapatkan pada saat waktu injeksi sebesar 10 hari. Laju produksi maksimum yang
diperoleh sebesar 43 BOPD. Sedangkan kumulatif produksi yang diperoleh sebesar
2090 bbls.. Pengaruh besarnya WOR mengakibatkan laju panas yang hilang
bersamaan dengan terproduksinya fluida produksi akan semakin besar.

Gambar
3. produksi primer
Pengaruh
besarnya laju panas yang hilang bersamaan dengan terproduksinya fluida produksi
akan mengakibatkan besarnya pengaruh penurunan temperatur rata-rata selama
waktu produksi. Bahwa pengaruh kenaikan harga WOR akan mempengaruhi besarnya
laju produksi maksimum. Semakin besar harga WOR maka semakin kecil harga laju
produksi maksimum. Peningkatan harga WOR sebesar 200% akan mengakibatkan
penurunan laju produksi maksimum berkisar 1.4-1.7%. Angka sebesar ini
menunjukkan bahwa tidak terjadi pengaruh yang signifikan peningkatan WOR
terhadap laju produksi maksimum. Dalam pihak peningkatan WOR akan mempengaruhi
besarnya kumulatif produksi secara signifikan. Semakin besar harga water-oil
ratio akan mengakibatkan semakin kecil harga kumulatif produksi.
Peningkatan
water-oil ratio sebesar 200% akan megakibatkan penurunan kumulatif produksi
berkisar antara 3-13%. Semakin besar harga water-oil ratio maka semakin tajam
gradien penurunan laju produksi Sensitivitas Temperatur Reservoir Sensitivitas
temperatur reservoir ditunjukkan Pengaruh besarnya temperatur reservoir akan
mempengaruhi besarnya viskositas minyak. Hubungan kedua parameter ini adalah
berbanding terbalik. Semakin besar temperatur reservoir maka semakin kecil
harga viskositasnya. Hal ini disebabkan semakin tinggi temperatur akan semakin
memudahkan fluida untuk mengalir. Viskositas menunjukkan derajat kekentalan
suatu fluida. Besar viskositas fluida reservoir akan mempengaruhi harga
productivity index (PI). Hubungan antara PI dengan viskositas adalah berbanding
terbalik. Semakin besar harga viskositas maka akan menurunkan harga
productivity index (PI). Semakin besar
temperatur reservoir maka semakin tinggi laju produksi maksimum
Keuntungan dan kerugian pada metode huff-puff
Metode perolehan minyak lebih lanjut
(EOR) dengan menginjeksikan uap kedalam reservoir minyak untuk mengurangi
viskositas minyak yang tinggi supaya pendesakan minyak lebih efektif.
·
Keuntungan-keuntungan dalam
injeksi uap antara lain :
1.
Uap memiliki kandungan panas yang
lebih tinggi daripada air, sehingga efisiensi pendesakan lebih efektif.
2.
Recovery lebih besar dibandingkan
dengan injeksi air panas untuk jumlah input energi yang sama.
3.
Efisiensi pendesakan sampai 60 %
OOIP.
·
Kerugian-kerugian dalam injeksi uap
antara lain :
1.
Terjadinya kehilangan panas di
seluruh transmisi, sehingga perlu pemasangan isolasi pada pipa.
2.
Spasi sumur harus rapat, karena ada
panas yang hilang di formasi.
3.
Terjadinya problem korosi dan scale
pada pipa-pipa serta problem emulsi.
4.
Efisiensi pendesakan vertikalnya
kurang baik karena formasi pada bagian atas tersaturasi oleh steam akibat
adanya perbedaan gravitasi.
3.6
Pertimbangan
dalam Pemakaian Jenis Uap
Dalam injeksi uap terdapat pertimbangan-pertimbangan
pada saat pamakaian metode EOR ini meliputi :
·
Distribusi steam
Meliputi distribusi steam di permukaan melalui
pipa-pipa dan distribusi steam di sumur injeksi. Kondisi aliran steam meliputi
kualitas steam, temperatur steam, tekanan steam, dan laju aliran steam. Kondisi
aliran steam diperlukan untuk menghitung kehilangan panas dengan menghitung
punurunan tekanan secara kontinyu.
·
Penurunan tekanan
Ada 3 pembagian keadaan fluida untuk menghitung
turunnya tekanan di permukaan, di tubing, dan di sumur injeksi yaitu ;
Superheated Steam, Saturated Steam, Air panas.
·
Kehilangan panas
· Kehilangan panas di permukaan disebabkan
oleh konduksi melalui pipa dan isolasinya, dan konveksi pada bagian dalam dan
bagian luar pipa. Besarnya laju kehilangan panas dipermukaan tergantung dari
temperatur udara, kecepatan angin, tebal pipa, tebal isolasi, letak pipa,
kondisi steam dalam pipa. Kehilangan panas di dalam sumur
injeksi seiring mengalirnya uap dalam sumur
maupun reservoir maka akan mengalami penurunan tekanan yang mengakibatkan steam
kehilangan panasnya.
3.7
Peralatan steam flooding
![]()
Gambar 4. Pipa steam flooding yang
akan mengalirkan uap ke reservoir
|
CC
![]() |
Gambar 5. Pipa utama tempat uap "dibagi"
kedalam pipa-pipa steam flooding yang lebih kecil
|
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
·
Viskositas merupakan
pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun
tegangan
·
Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Viskositas yaitu tekanan, temperatur, ukuran dan berat molekul,
bentuk molekul, kekuatan antar molekul,.
·
Jenis viskositas yaitu
viskositas dinamik dan viskositas kinematik
·
Aliran cairan
viskositas yaitu aliran laminer dan aliran turbulen.
·
Huff & Puff
merupakan Proses injeksi uap panas dan produksi dari sumur yang sama dengan
tujuan mengurangi viskositas fluida reservoir.
·
Tahapan proses injeksi
yaitu injeksi, perendaman dan produksi.
·
Fasilitas instalasi
injeksi uap yaitu generator uap, pipa uap, kelengkapan sumur injeksi
·
Fungsi injeksi uap
untuk mengurangi viskositas minyak yang tinggi supaya pendesakkan minyak lebih
efektif.
4.2
SARAN
Adapun saran yang dapat
diberikan dalam pembuatan makalah yang berjudul “Penurunan nilai viskositas
minyak mentah dengan metode huff-puff” yaitu sebagai berikut :
·
Agar lebih memahami
metode penurunan nilai viskositas
·
Lebih teliti lagi dalam
membuat isi makalah.
·
Lebih ditingkatkan lagi
kerjasama antar anggota kelompok agar makalah dapat diselesaikan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Http://zulfikariseorengineer.blogspot.com/2011/04/dasar-dasar-enhanced-oil-recovery-eor.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar